Jurusan Tanah Mengadakan Pengabdian Masyarakat IPTEK Berbasis Program Studi dan Nagari Binaan (Ibpsnb) di Alahan Panjang. Kab. Solok.

Alahan Panjang 17 November 2019
Rombongan staf dosen Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand) kembali melaksanakan pengabdian masyarakat dalam Program IPTEK
Berbasis Program Studi dan Nagari Binaan (IbPSNB). Pada periode akhir tahun 2019 ini, pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kelompok Tani Harapan Baru, Nagari Alahan Panjang, Kab. Solok. Program pengabdian masyarakat diadakan di aula Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian (PATPKP) Universitas Andalas yang terletak di lokasi tersebut. Program pengabdian sengaja dilaksanakan di Nagari Alahan Panjang karena Alahan Panjang merupakan salah satu daerah sentra komoditas hortikultura di Sumatera Barat. Komoditas yang dihasilkan petani tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal di Sumbar, tapi juga provinsi lain di Sumatera dan Jawa. Hal menarik pada pengabdian saat ini adalah kegiatan dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc dan Wakil Rektor I Universitas Baiturrahmah, Padang Dr.rer.nat. Ir. Syafrimen Yasin, M.Sc. Kedua wakil rektor tersebut merupakan staf dosen tetap Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Selain itu, kegiatan tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mengikutsertakan mahasiswa Pascasarjana Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Keikutsertaan mahasiswa ini bermanfaat untuk memancing kemandirian mahasiswa dalam menganalisa persoalan pertanian on location, sehingga bisa diangkat menjadi topik penelitian tugas akhir mereka di Jurusan Tanah.

Ketua Kelompok Tani, Mastri menyampaikan “Kami sangat senang hadirnya perguruan tinggi di kelompok tani kami, Unand juga telah banyak berkontribusi dalam membina pertanian di Nagari kami, termasuk pembangunan infrastruktur seperti aula PPATKP yang kami pakai ini”. Sebagaimana diketahui Fakultas Pertanian Unand, khususnya Jurusan tanah telah aktif membina kelompok-kelompok tani dari dulu, dan puncaknya tahun 2012 sampai sekarang selalu intensif melakukan penelitian dan diseminasi teknologi ke kelompok-kelompok tani, termasuk di kelompok Tani Harapan Baru, Nagari Alahan Panjang ini“. Tema yang diangkat pada program pengabdian masyarakat adalah “Pemanfaatan berbagai teknologi ramah lingkungan dalam menjaga kualitas tanah pada sentra produksi hortikultura di Nagari Alahan Panjang, Kab. Solok.
Rangkaian kegiatan diawali sambutan oleh Koordinator Pengabdian Masyarakat Dr. Juniarti, SP, MP dan Ketua Kelompok Tani Mastri. Acara dilanjutkan penyampaian materi oleh Guru Besar Fisika Konservasi Tanah Prof. Dr. Ir. Bujang Rusman, MS; Pakar Kimia dan Kesuburan Tanah Dr. Ir. Gusnidar, MP; dan Pakar Bilogi Tanah Dr. Ir Agustian, sekaligus sebagai Ketua Jurusan Tanah. Prof. Bujang Rusman menyampaikan bahwa kegiatan pengelolaan lahan pertanian perlu menerapkan kaidah teknologi konservasi tanah agar kegiatan pertanian bisa sustainable dan produksi tidak merosot. Beliau menambahkan petani sudah saatnya mengurangi penggunaan pupuk berlebih dan penggunaan pestisida yang semakin tidak terkendali. Dampak pestisida sangat berbahaya bagi kualitas tanah dan air serta kesehatan manusia. Pestisida yang digunakan petani dapat menyebabkan residu di dalam tanah. Kemudian curah hujan yang tinggi di daerah ini menyebabkan residu tersebut mencemari mata air, sumur, terlarut ke jaringan sungai, dan kemudian mengalir ke Danau. Padahal sumber air tersebut digunakan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga. Demikian juga kontaminasi pestisida pada produk pertanian yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika mengkonsumsinya. Selain itu hal inilah yang menyebabkan salah satu faktor produk pertanian lokal kita tidak dapat menembus pasar internasional karena terkontaminasi logam beras akibat residu pestisida tersebut.

Dr. Gusnidar dan Dr. Agustian menyampaikan petani sudah saatnya mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan unsur hara tanaman. Sejauh ini petani hanya mengetahui pupuk NPK, Urea, SP-36, dan KCl, tetapi tidak mengetahui kandungan dan persentasi unsur hara pada pupuk tersebut. Padahal tanaman membutuhkan 16 macam unsur hara makro dan miktro yang tidak pernah diketahui oleh petani. Demikian juga dosis pupuk yang tidak mempertimbangkan kebutuhan tanaman. Hal itu diaminkan oleh petani. Dr Gusnidar dan Dr Agustian juga menjelaskan penggunaan pupuk organik (kompos, pupuk kandang, dll), sumber bahan baku yang dapat digunakan dan manfaatnya bagi kesubutan tanah.

Prof Bujang Rusman menutup, sudah saatnya petani hijrah menerapkan pertanian ramah lingkungan. Ativitas kegiatan pertanian yang sudah berlangsung saat ini tidak bisa disalahkan petani. Seharusnya di sinilah peran pemerintah baik melalui Kementrian Pertanian, Dinas Pertanian dan tenaga penyuluh pertanian dalam mendampingi petani kita. Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan sesi diskusi dan praktek analisis tanah cepat untuk menilai status kesuburan tanah dan kebutuhan unsur hara tanaman. Petani sangat mengharapkan kedepannya Pemerintah dapat memberikan perhatian kepada petani dan juga Unand bisa kembali hadir untuk hilirisasi teknologi ke petani.

Read 2693 times Last modified on Sabtu, 31 Oktober 2020 08:09